DENTAL MATERIALS



Untuk menunjang praktik kedokteran gigi banyak material/bahan yang digunakan untuk menangani beberapa masalah pada rongga mulut dan lainnya yang memiliki kegunaan serta fungsi berbeda. Tentu kita pernah mendengar tentang dental material. Sebenarnya apa itu dental material? Dental Material adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bahan-bahan yang digunakan di kedokteran gigi, baik sifat-sifatnya maupun cara memanipulasi bahan tersebut. Pada post ini akan dibahas mengenai bahan-bahan/dental material yang digunakan dalam kedokteran gigi secara umum. Berikut beberapa penjelasan mengenai bahan-bahan/dental material tersebut.

1. Resin Komposit 
Bahan resin komposit diperkenalkan dalam profesi kedokteran gigi pada awal tahun 1960. Resin komposit digunakan untuk menggantikan struktur gigi yang hilang serta memodifikasi warna dan kontur gigi, serta menambah estetis. Bahan resin komposit sudah sangat luas digunakan di bidang kedokteran gigi sebagai bahan tumpatan yang mementingkan estetik (restorative esthetic material). Pada umumnya resin komposit yang dipasarkan adalah bahan universal yang berarti dapat digunakan untuk restorasi gigi anterior maupun posterior.  
Dalam ilmu kedokteran gigi istilah resin komposit secara umum mengacu pada penambahan polimer yang digunakan untuk memperbaiki enamel dan dentin. Resin komposit termasuk bahan tumpatan langsung yang sewarna dengan gigi. Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen yang dibentuk oleh tiga komponen utama yaitu resin matriks, partikel bahan pengisi, dan bahan coupling. Disamping kedua bahan tersebut, beberapa komponen lain diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan ketahanan bahan.   

  
Seperti kita tahu permukaan gigi kita tidaklah rata tetapi berupa alur-alur atau fissura dan cekungan atau cerukan. Setiap kali kita menggunakan permukaan gigi kita untuk mengunyah makanan, sisa-sisa makanan itu akan melekat dan masuk di sela-sela fissura dan cerukan tersebut. Ada kalanya menyikat gigi pun tidak efektif untuk melepaskan sisa-sisa makanan yang melekat tersebut. Akibatnya sisa makanan yang melekat tersebut akan menjadi sarang kuman dan potensial menjadi lubang gigi. Melalui aplikasi fissure sealant, calon-calon lubang gigi potensial itu dapat dicegah dengan efektif. Sejumlah bahan tumpatan (tambalan) resin komposit cair akan diaplikasikan mengisi ceruk-ceruk dan fissura-fissura kecil di permukaan gigi. Kemudian bahan resin tersebut disinari agar mengeras sempurna. Hasilnya? Tidak ada lagi ceruk dan fissura yang potensial menjadi sumber tempat menumpuknya sisa-sisa makanan. Lubang gigi pun dapat tercegah sejak awal dengan menggunakan bahan resin komposit ini melalui aplikasi fissure sealant. 

  
2. Amalgam
Amalgam menjadi kurang populer sejak digembar-gemborkan bahwa kandungan merkuri di dalamnya berbahaya bagi kesehatan. Amalgam gigi adalah suatu bahan yang mudah di manipulasi dan dapat digunakan di daerah yang sulit di isolasi atau dimana margin tertutup dengan sendiri. Amalgam yang dipakai untuk menambal gigi memang mengandung merkuri dalam bentuk cair sebanyak 43%-54%. Namun, ketika hendak digunakan unntuk menambal, amalgam dicampur dengan bahan lain yakni bubuk amlgam yang terdiri atas perak, tembaga, timah, dan kadang-kadang sejumlah Zn, paladium, atau indium. Jadi, meski dalam bentuk cair merkuri berbahaya, namun bila sudah berikatan dengan bubuk amalgam akan menjadi stabil sehingga aman digunakan di dalam mulut. Sisi negatif amalgam yang lainnya yaitu memiliki warna yang kelabu tua sehingga mengurangi keindahan/nilai estetis di dalam rongga mulut.


3. Logam
Logam yang digunakan untuk tambalan gigi ada beberapa macam, seperti chromcobalt, titanium, dan paladium. Logam yang digunakan tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh, sehingga aman jika dimasukkan ke dalam mulut.  

                                                            

 4. Porselen
Porselen yang digunakan untuk tambalan gigi tersusun atas kristal, alumina dan silica yang dileburkan secara bersamaan pada temperatur tinggi, untuk membentuk kekuatan, keseragaman dan material yang terlihat seperti kaca. Porselen memiliki komposisi yaitu kaolin quartz, feldspar, dan metal oxide.


5. Resin BIS-GMA dan Glass Ionomer
Dalam penutupan pit dan fissure kita tidak terlepas dari pemilihan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan sebagai sealant adalah Resin Bis-GMA dan Glass Ionomer Cement(GIC). Resin Bis-GMA diindikasikan unntuk pasien dengan risiko karies tinggi. Bahan ini biokompatibel, melekat pada enamel dan dentin, menunjukkan ekspansi dan kontraksi termal yang sesuai dengan struktur gigi, serta memiliki efek antikariogenetik dari karakteristik pelepasan flouride jenis yang sama dengan glass ionomer. Resin Bis-GMA juga mempunyai koefisien ekspansi termal tinggi dibandingkan dengan enamel. Resin Bis-GMA memiliki sifat lain yang merugikan yaitu pada saat polimerisasi akan mengalami penyusutan.
Bahan Glass Ionomer Cement dapat berfungsi sebagai sealant yaitu menghambat proses karies. Glass Ionomer Cement melepaskan fluor yang berpengaruh positif pada remineralisasi dari enamel atau dentin. Glass Ionomer Cement juga menunjukkan resistesi terhadap karies sekunder. Perlekatan dari Glass Ionomer dengan jaringan keras gigi mempunyai kemampuan berikatan secara kimia. Sifat anti karies Glass Ionomer Cement diperoleh dari ikatan antara ion fluor dalam semen dengan hidroksiapatit pada permukaan gigi yang membentuk senyawa fluor apatit. Terbentuknya senyawa fluor apatit meningkatkan kandungan fluor pada permukaan gigi dan menambah ketahanan permukaan gigi terhadap asam.
Resin Bis-GMA menunjukkan siffat yang dapat diterima secara klinis, dan memiliki estetik yang baik, serta kurang rapuh dibandingkan glass Ionomer Cement. 

6. Flouride Varnish
Flourida varnish merupakan suatu bahan yang melekat ke permukaan gigi, berwarna kuning, semi liquid, berisi flouride resin dan mengandung alkohol yang dapat mempercepat proses pengeringan. Bahan ini mengandung 5% sodium flouride. Cara penggunaannya dioleskan ke enamel yang bertujuan menjaga flouride supaya tetap kontak dengan gigi dalam jangka waktu yang lama.
Flouride varnish dapat diberikan pada segala usia dimulai dari bayi sampai dewasa, namun lebih ditujukan pada masa perkembangan dan pertumbuhan gigi geligi. Tidak memerlukan perlengkapan yang khusus, perawatan dengan flouride varnish dapat menggunakan alat yang biasanya ada di praktiek kedokteran gigi.
Hanya menggunakan varnish saja dalam penambalan gigi juga dapat dilakukan, tetapi hanya bertujuan untuk melindungi pulpa dari iritasi kimia bahan-bahan yang berkontak dengannya : untuk keperluan ini varnish berada diantara dentin dan bahan restorasi.

7. Zicronia
Semakin berkembangnya teknologi pada masa kini kita banyak menjumpai penemuan-penemuan baru yang tentunya memiliki beberapa manfaat, terutama di dalam kedokteran gigi. Salah satu bentuk kemajuan dalam bidang kedokteran gigi adalah penggunaan zirconia sebagai dental material. Zirconia berasal dari unsur zirconium (Zr) yang memiliki nomor atom 40 dan berat atom 91,22. Zirconia merupakan keramik bioinert. Dalam bidang kedokteran gigi, zirconia digunakan sebagai material implan, pasak, dan bracket.


Material cetak yang digunakan pada beberapa tahapan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dapat diklasifikasikan menjadi material cetak kaku, material cetak termoplastik, dan material cetak elastik. Material cetak kaku adalah bahan cetak yang setelah mengeras maka konsistensinya akan kaku. Material cetak termoplastik akan bersifat plastis pada suhu tinggi dan akan kembali ke sifat aslinya ketika didinginkan. Material cetak elastik adalah bahan cetak yang tetap bersifat elastis setelah setting dan setelah dikeluarkan dari dalam mulut.

A. Bahan Cetak Kaku
1. Plaster of Paris
Salah satu tipe material cetak kaku adalah plaster of paris, yang telah digunakan di kedokteran gigi selama lebih dari 200 tahun. Dulu, plaster of paris merupakan satu-satunya material yang digunakan sebagai material cetak gigi tiruan sebagian lepasan, namun sekarang material elastis telah menggantikan pemakaian material ini. Plaster of paris modifikasi digunakan oleh banyak dokter gigi untuk mencatat hubungan maksilomandibula.

2. Metallic Oxide Paste
Metallic oxide paste biasanya merupakan beberapa bentuk kombinasi zinc oxide-eugenol. Material ini tidak digunakan untuk cetakan pertama dan sebaiknya tidak pernah digunakan untuk mencetak rahang yang masih memiliki gigi asli. Material cetak ini juga tidak digunakan pada sendok cetak persediaan. Metallic oxide paste ini dapat digunakan untuk material cetak kedua untuk gigi tiruan penuh dan untuk perluasan basis area edentulous ridge dari gigi tiruan sebagian lepasan, jika telah dibuatkan sendok cetak perseorangan.

B. Bahan Cetak Termoplastik
1. Modeling Plastic
Sama seperti plaster of paris, modeling plasting merupakan salah satu material cetak yang tertua. Material ini paling sering digunakan untuk border molding dari sendok cetak perseorangan untuk gigi tiruan sebagian lepasan Klas I dan Klas II Kennedy. Modeling plastic dikemas dalam beberapa warna, dimana setiap warna mengindikasikan berapa temperature yang diperlukan agar material ini menjadi plastis dan dapat digunakan. Beberapa dokter gigi masih memilih modeling plastic sebagai material cetak kedua untuk mencatat edentulous ridge pada pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan.

2. Impression Wax and Natural Resins
Impression wax dikenal juga dengan nama wax temperatur-mulut. Contoh dari impression wax adalah Iowa wax dan Korecta wax. Iowa dipakai untuk mencatat bentuk fungsional dari edentulous ridge, dapat juga dipakai untuk material cetak kedua atau sebagai material cetak untuk relining gigi tiruan sebagian lepasan untuk mendapatkan support dari jaringan dibawahnya.

C. Bahan Cetak Elastis
1. Reversible Hydrocolloid
Reversible hydrocolloid adalah material cetak yang menjadi cair pada temperature tinggi dan menjadi gel pada penurunan temperature. Material ini digunakan sebagai material cetak restorasi cekat. Keuntungannya lebih sedikit daripada alginate ketika digunakan untuk material cetak gigi tiruan sebagian lepasan. Sekarang material ini digunakan untuk pembuatan master cast gigi tiruan sebagian lepasan.

2. Irreversible Hydrocolloid
Irreversible hydrocolloid dipakai untuk membuat cetakan diagnosa, cetakan perawatan ortodonti, dan master cast gigi tiruan sebagian lepasan. Material ini tidak bisa disimpan lama. Keuntungannya bisa dipakai jika ada saliva, hidrofilik, memiliki bau dan rasa yang enak, nontoxic, nonstaining, dan tidak mahal.

3. Mercaptan Rubber-base
Material ini digunakan untuk cetakan kedua. Untuk mendapatkan hasil cetakan yang akurat, cetakan ini harus memiliki ketebalan seragam yang tidak melebihi 3 mm. Kekurangannya adalah bau yang tidak enak, dan dapat mewarnai baju. Kelebihannya adalah tidak mahal dan waktu kerja dan setting yang lama, serta keakuratan yang baik.

4. Polyether
Keuntungan dari material cetak ini adalah mendapatkan keakuratan yang baik, serta detail permukaan yang baik. Kekurangannya adalah waktu kerja dan settingnya yang pendek, beberapa jenis memiliki rasa yang tidak enak, dan karena menyerap cairan, tidak bisa direndam pada cairan disinfektan. Material ini biasanya digunakan untuk material border molding.

5. Silicone
Material silicone adalah material yang lebih akurat dan mudah dipakai dari bahan cetak elastic lain. Material ini terbagi menjadi dua, yaitu silikon kondensasi dan silikon adisi. Silikon kondensasi memiliki bau yang enak dan waktu setting 5-7 menit, dan bersifat hidrofobik. Silikon adisi merupakan material yang paling akurat. Tingkat distorsinya rendah, dengan waktu kerja dan setting 3-5 menit. Silikon adisi tersedia dalam bentuk hidrofilik dan hidrofobik, tidak berasa, dan tidak berbau.


     Penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan gigi dan mulut seperti abses gigi, pulpitis akut, gingivitis, periodontitis, perikoronitis akut, trauma jaringan gigi dan penyangga dapat diatasi dengan menggunakan bahan povidone iodine biasanya dalam bentuk larutan. Povidone iodine mempunyai efek spektrum luas dalam melawan aktivitas bakteri, fungi, protozoa, dan virus. Povidone iodine 1% yang beredar dipasaran berbentuk obat kumur antiseptikdengan merek dagang. Namun, untuk kasus penyakit gigi dan mulut yang darurat dapat diaplikasikan oleh dokter gigi untuk hasil yang maksimal.  


Referensi :
  1. Jurnal e-Gigi (eG). Penggunaan Bahan Tumpatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut PSPDG Fakultas Kedokteran UNSRAT. Volume 3. Nomor 1. Juli-Desember 2015
  2.  Jurnal Pustaka Kesehatan. Effect of Disinfection Tehniques with Various Disinfectant Solution on Alginate Mold Result for Dimensional Stability). Volume 1. Nomor 1. September 2013
  3.  Harty, F.J dan Ongston R. Kamus Kedokteran Gigi alih bahasa oleh Narlan Sumawinata.
  4. Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi. Material Cetak GTSL. 2013 
  5. Sandy Christiono (Dosen Fakultas Kedokteran Gigi UNISSULA) . Efektivitas  Resin BIS-GMA sebagai bahan fissure sealant pada perubahan suhu dalam mengurangi kebocoran tepi (Penelitian Eksperimental Laboratoris). 2011
  6. Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas. KEMENTRIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012
 

 


1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
    Search for hotels near Harrah's Cherokee 군포 출장샵 Casino & 메이피로출장마사지 Hotel in 경상북도 출장마사지 Cherokee, NC. Search by area, by 여수 출장안마 elevation, type, street view, telephone 광주광역 출장안마 number,

    BalasHapus

 
The Power of Dentistry Blog Design by Ipietoon